22 Maret 2012 adalah hari Pengerupukan. Sehari sebelum hari raya Nyepi dimana umat Hindu biasanya melakukan Tawur Agung, yaitu pembersihan Bhuana Agung (alam semesta) melalui serangkaian acara dan persembahyangan. Umat Hindu di Jabodetabek, biasanya melakukan upacara Tawur Agung ini di Monas. Ga cuma di Bali yang ada pawai Ogoh-ogoh saat malam pengerupukan, di Jakarta juga ada. Ga cuma sekedar pawai Ogoh-ogoh di Monas. Tapi malam pengerupukan itu sekaligus dijadikan ajang untuk Parade Budaya. Disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bang Fauzi Bowo, perlombahan parade Ogoh-ogoh dan kesenian lain seperti Tanjidor, Marawis, dan Ondel-Ondel yang merupakan kesenian asli Betawi. Selain itu ada aksi Barong Sai juga. Jadi ga cuma ada Ogoh-Ogoh beraneka rupa di sana.
Sebenarnya Ogoh-ogoh dipersembahkan kepada Bhuta Kala (Setan) yang dianggap mengganggu kehidupan manusia. Nantinya Ogoh-ogoh akan dibakar, sehingga Bhuta Kala (setan) tersebut tidak mengganggu manusia dalam melakukan Catur Brata Penyepian keesokan harinya.
Aku adalah salah satu warga Jakarta yang tinggal di dalam lingkungan Banjar Jakarta Utara. Kami Banjar Jakarta Utara juga turut serta meramaikan Parade Budaya tersebut. Tema Ogoh-Ogoh Br.Jakarta Utara kali ini adalah Sang Kala Rau. Bercerita tentang Bhuta Kala yang menyamar menjadi sosok Dewa ingin merebut Tirta Amerta (Air Suci) agar dapat Hidup Abadi seperti para Dewa. Kala Rau menyamar menjadi sosok Dewa Brahma, dan merebut Tirta Amerta. Namun penyamarannya segera diketahui oleh Dewa Wisnu, seketika juga saat Kala Rau sedang meminum Tirta Dewa Wisnu melemparkan Cakra-Nya. Kepala Kala Raupun terputus karena itu dan Ia gagal meminum Tirta Amerta tersebut.
Kira-kira begitulah sekilas cerita ogoh-ogohnya. Keseruan kami di Monas, aku tangkap sedikit dengan kamera HP seadanya.
Anak-anak Br.Jakarta Utara juga ikutan negen Ogoh-ogoh.
Dan tentunya aku dan teman-teman juga ga mau kalah jeprat jepret sebelum kami semua ikut parade berjalan melintasi Jalan Merdeka Selatan.
Oiya aku nemu beberapa foto dari Media Online yang sempat mengabadikan keseruan rombongan Br.Jakarta Utara.
Ada juga foto favorit dari Br.Jakarta Utara yang aku suka saat parade Ogoh-Ogoh kemarin, yaitu
Sang Kala Rau
Barong dan Rangda Simbol Rwa Bhineda(Baik dan Buruk)
Terima Kasih. Sekian sekilas cerita tentang partisipasi Banjar Jakarta Utara saat parade Ogoh-Ogoh di Monas, 22 Maret 2012 Kemarin.
T.E.R.I.M.A K.A.S.I.H
salam kenal dari pemuda pemudi pura cilandak
BalasHapus